Disleksia adalah gangguan dalam proses belajar yang ditandai dengan kesulitan membaca, menulis, atau mengeja. Penderita disleksia akan kesulitan dalam mengidentifikasi kata-kata yang diucapkan, dan mengubahnya menjadi huruf atau kalimat.

Disleksia tergolong gangguan saraf pada bagian otak yang memroses bahasa, dan dapat dijumpai pada anak-anak atau orang dewasa. Meskipun individu dengan disleksia kesulitan dalam belajar, penyakit ini tidak memengaruhi tingkat kecerdasan seseorang.

Diagnosis Disleksia

Dokter dapat menduga pasien mengalami disleksia, bila terdapat sejumlah gejala yang telah dijelaskan sebelumnya. Namun untuk memastikannya, dokter akan mempertimbangkan beberapa faktor, seperti:

  • Riwayat kesehatan serta perkembangan dan pendidikan anak. Dokter akan menanyakan apakah anggota keluarga lain memiliki riwayat gangguan dalam kemampuan belajar.
  • Situasi dan kondisi di rumah. Dokter juga akan menanyakan kondisi keluarga, termasuk siapa saja yang tinggal di rumah, serta apakah ada masalah dalam keluarga.
  • Pengisian kuesioner. Dokter akan memberikan sejumlah pertanyaan untuk diisi oleh anggota keluarga serta guru di sekolah.
  • Pemeriksaan saraf. Tes fungsi saraf dilakukan untuk memeriksa apakah disleksia terkait dengan gangguan pada saraf otak, mata, dan pendengaran.
  • Tes psikologi. Tes psikologi dilakukan untuk memahami kondisi kejiwaan anak, dan menyingkirkan kemungkinan gangguan kecemasan atau depresi yang dapat memengaruhi kemampuan belajarnya.
  • Tes akademis. Pasien akan menjalani tes akademis yang dianalisis oleh ahli di bidangnya.

Berikut gejala dan solusi disleksia

 

Leave Your Reply